tak sabar tanam, petani semai benih padi sistem “nebo”

tampak lahan persawahan masih kering dan pecah-pecah "nelo"
"nyawur"/"nebo" (sistem semai kering)
“nyawur”/”nebo” (sistem semai kering)

kimderumaju.com seperti di ketahui cuaca di akhir bulan Nopember ini masih belum menentu. terkadang hujan, terkadang cerah. hal ni tentunya membuat risau para petani di Desa Deru kecamatan Sumberrejo kabupaten Bojonegoro.  kebanyakan mereka berharap hujan segera turun dengan deras agar bisa menggenangi sawah mereka yang saat ini masih kering bahkan “nelo” (pecah-pecah).

tetapi dengan kondisi yang terjadi saat ini belum memungkinkan melakukan sistem itu “nampek” (sistem persemain basah). tetapi merekapun tak kurang akal. ada alternatif lain yaitu dengan sistem tebar semai “nyawur” atau “nebo” (sistem semai secara kering). di mana perbedaannya dengan sistem ini tidak butuh banyak air.

tampak lahan persawahan masih kering dan pecah-pecah "nelo"
tampak lahan persawahan masih kering dan pecah-pecah “nelo”

suhadi petani Desa Deru misalnya telah membuat tempat persemaian sistem ini. dan hal ini lazim iya lakukan ketika kondisi tanah masih kering, dan hanya membutuhkan sekali saja air hujan sudah bisa membuat persemaian. “ya terpaksa ikut, karena petani lain sudah membuat. khawatirnya ketika lahan sudah tergenang air dan kita belum punya benih maka pindah tanamnyapun ketinggalan, dan panenpun akan ketinggalan pula” ungkapnya.

seperti di ketahui sebar benih dengan nyawur atau nebo ini di buat petani dengan di awali menentukan lahan persemaian sesuai kebutuhan jumlah tanam padi. dilanjutkan dengan meratakan lahan dan mengeruknya ke samping. setelah itu benih di sawur (sebar) tanpa di rendam dan peram dulu. dan di tutup dengan tanah garukkan yang ada di sisi. dan terakhir di injak-injak. perbedaaan dengan sistem “nampek” benih padi di rendam air 24 jam dan di peram 48 jam, di lanjut menyebarkan ke lahan yang sudah banyak air, dan hasilnya lebih maksimal.

kelemahan dari sistem kering ini, pertumbauhan bibit padi lambat. biasanya sampai 30 hari baru di pindah ke lahan persawahan. dan pada waktu “daut” (pencabutan bibit padi) cenderung keras.

sebenarnya petani tdak harus terburu-buru untuk segera sebar benih, kalau air sendiri belum tersedia dengan optimal. karena banyak sekali metode-metode persemaian dan penanaman dengan alternatif lain. miasalnya dengan sistem SRI. yang umur persemaian lebih singkat dan hasil yang lebih mengauntungkan. (kdm)

Kontak Kami

Admin KIM Deru maju
Jl. Dharma Bhakti Gg. Jaga baya No 110 Desa Deru Kec. Sumberrejo. Kab. Bojonegoro Jawa Timur. 62191
Telp/Sms/Wa 081554793036

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.